Selasa, 19 Maret 2013

MUSIM PENANGKAPAN IKAN PELAGIS BESAR di INDONESIA

Oleh: Rian Juanda Djamani

A. Musim Penangkapan Ikan Pelagis Besar
Indonesia memiliki perairan yang sangat luas dan memilki kondisi alam yang berbeda-beda antara bagian timur dan barat, sehingga dalam penentuan musim penangkapan ikan pelagis besar dibagi menjadi dua wilayah, yaitu kawasan timur dan kawasan barat.

Gambar 1. Ikan Tuna

1. Wilayah Pengelolaan Perikanan di Kawasan Timur Indonesia
Musim penangkapan untuk beberapa daerah di Indonesia sudah pernah disajikan oleh Uktolseja dkk (1991). Untuk daerah di kawasan timur Indonesia, puncak musim penangkapan ikan cakalang pada umumnya berkisar pada musim peralihan I (April, Mei, dan Juni) hingga awal musim timur. Di Maumere (Nusa Tenggara Timur), puncak musim terjadi pada bulan Februari dan November, yaitu akhir musim barat dan akhir musim peralihan II yang berselang selama empat bulan.
Kisaran  bulan-bulan musim penangkapan ikan tuna dan cakalang dengan menggunakan alat tangkap rawai tuna (Uktolseja dkk., 1991) adalah sebagai berikut:

Senin, 18 Maret 2013

KETAHANAN JARING TERHADAP CUACA-PENYINARAN MATAHARI


Oleh: Rian Juanda Djamani

PENDAHULUAN
Istilah weathering (pelapukan karena cahaya) dipakai untuk menjelaskan pengaruh sinar, hujan, angin, asap industri dan gas terhadap tekstil. Pengaruh masing-masing faktor tidak bisa dilihat secara terpisah, tetapi pengaruh terburuk disebabkan oleh sinar ultra-violet dari radiasi sinar matahari. Karena intensitas matahari secara musiman dan lokasi berbeda, derajat kerusakan bahan berbeda pula, tetapi umumnya melebihi pengaruh perendaman dalam air. Berbagai jenis serat sintesis berbeda sifatnya terhadap pengaruh sinar dan cuaca. Hal ini dapat diketahui dengan mengukur penurunan nilai breaking strength.

TINGKAT KERAMAHAN LINGKUNGAN ALAT TANGKAP BAGAN

Oleh: 
Rian Juanda, Asep Hamzah, Izza Mahdiana dan Muhammad Ihsan
Mahasiswa Pascasarjana Teknologi Perikanan Laut, IPB

PENDAHULUAN


Bagan merupakan salah satu jaring angkat yang dioperasikan di perairan pantai pada malam hari dengan menggunakan cahaya lampu sebagai faktor penarik ikan. Menurut Subani (1972), di Indonesia bagan diperkenalkan pada awal tahun 1950 dan sekarang telah banyak mengalami perubahan. Bagan pertama sekali digunakan oleh  nelayan Makassar dan Bugis di Sulawesi Selatan, kemudian nelayan daerah tersebut membawanya kemana-mana dan akhirnya hampir dikenal di seluruh Indonesia. Dilihat dari bentuk dan cara pengoperasiannya bagan dibagi menjadi tiga macam, yaitu bagan tancap, bagan rakit dan bagan perahu.

Minggu, 17 Maret 2013

METODE PENANGKAPAN IKAN DI DUNIA

Oleh: Rian Juanda Djamani

1. Pendahuluan
Ada begitu banyak jenis metode penangkapan ikan (fishing methods), tergantung tujuan, kondisi perairan dan perikanan daerah setempat serta cara pandangnya terhadap penangkapan ikan. Di sini kita akan membahas beberapa metode penangkapan yang ada di dunia berdasarkan klasifikasi masing-masing pendapat yang berbeda namun pada prinsipnya sama, yaitu menangkap ikan. Setidaknya ada 6 pendapat mengenai klasifikasi metode-metode penangkapan ikan, yaitu  menurut :
  1. Kamakichi Kishinouye
  2. Miyamoto Hideaki
  3. T. Laevastu 
  4. A. Von Brandt
  5. Statistik Perikanan Indonesia
  6. International Standard Statistical Classification Fishing Gear (ISSCFG) FAO