Senin, 18 Maret 2013

KETAHANAN JARING TERHADAP CUACA-PENYINARAN MATAHARI


Oleh: Rian Juanda Djamani

PENDAHULUAN
Istilah weathering (pelapukan karena cahaya) dipakai untuk menjelaskan pengaruh sinar, hujan, angin, asap industri dan gas terhadap tekstil. Pengaruh masing-masing faktor tidak bisa dilihat secara terpisah, tetapi pengaruh terburuk disebabkan oleh sinar ultra-violet dari radiasi sinar matahari. Karena intensitas matahari secara musiman dan lokasi berbeda, derajat kerusakan bahan berbeda pula, tetapi umumnya melebihi pengaruh perendaman dalam air. Berbagai jenis serat sintesis berbeda sifatnya terhadap pengaruh sinar dan cuaca. Hal ini dapat diketahui dengan mengukur penurunan nilai breaking strength.
            Serat sintesis yang tidak diolah (non-treated) khususnya yang berbentuk serat panjang atau serabut pendek adalah berwarna putih dan berkilat. Untuk pembuatan tekstil serat ini diolah agar pudar atau setengah pudar dengan menghilangkan kilapnya memakai zat tertentu  yaitu titanium dioksida yang dimasukkan ke dalam polimer sebelum dijadikan serat/serabut. Serabut PA yang diberlakukan seperti ini lebih rendah daya tahannya terhadap cuaca daripada yang mengkilap dan normal, karena itu sebaiknya tidak dipakai untuk bahan alat penangkapan ikan. Tapi warna pudar ini jangan dikacaukan dengan warna pudar dari jaring yang dengan mesin dimana dalam prosesnya dipakai resin khusus menutupi permukaan benang untuk mengurangi perubahan (slippage) simpul.
            Pengaruh cuaca juga tergantung pada ketebalan benang jaring. Makin tebal benang jaring makin rendah berkurang breaking strength. Oleh karena itu, dalam hal tali yang umumnya berdiameter besar pengaruhnya dapat diabaikan.
Serat-serat yang dibuat dengan suatu proses yang disebut non after chlorinated PVC, seperti phovyl, envylon, teviron mempunyai daya tahan yang paling tinggi terhadap sinar matahari walaupun dibiarkan bertahun-tahun. Dalam percobaan yang dilakukan di Eropa Tengan (Gambar 1), benang jaring yang dibuat dari PVC belum berubah breaking strength-nya setelah diletakkan di bawah sinar matahari selama 1500 jam (serat polyacrylonitrik, yang tidak digunakan dalam fishing gear, juga mempunyai kualitas yang sama).

Gambar 1. Sisa breaking strength (kekuatan) benang jaring dalam persen setelah dijemur 1500 jam di bawah sinar matahari (Klust, 1987) 
Serat PA normal (continuous filament dan serat pendek) mempunyai daya tahan yang serupa terhadap sinar, seperti katun dan serat tumbuh-tumbuhan yang lain. PES (Gambar 1, sampel 2), PVAA, PVD dan PA monofilament mempunyai daya tahan yang lebih baik. Namun demikian sulit untuk menyatakan secara pasti serat mana yang lebih baik dibandingkan dengan serat yang lainnya, sebab berbagai percobaan menunjukkan hasil yang beragam, tergantung  dimana percobaan itu dilakukan, musim, dan perbedaan sifat serat yang diproduksi oleh pabrik yang berbeda.
Secara umum PP mempunyai daya tahan yang sangat rendah terhadap sinar matahari, tetapi dengan diberi anti-oksidan dan penyerap radiasi ke dalam polymer telah banyak memperbaiki sifatnya meskipun tidak sebaik PA (lihat gambar 1, contoh 1 dan 3). Serat sintesis yang lain juga memerlukan penyerap sinar yang serupa, khususnya PE.

PEWARNAAN
Pernyataan sejauh mana daya tahan terhadap cuaca hanya ditujukan untuk material yang tidak diwarnai. Dengan pewarnaan, daya tahan umur bahan jaring dapat diperpanjang kerena ia mempunyai efek menyerap sinar. Pewarnaan jaring atau alat tangkap ikan pada umumnya mungkin dilakukan oleh pembuat jaring atau nelayan itu sendiri dengan menggunakan bermacam-macam warna
Percobaan-percobaan (pengaruh) cuaca hanya dapat menunjukkan perbedaan-perbedaan sifat serat yang bermacam-macam, sedangkan informasi tentang umur jaring yang sesungguhnya dalam pengoperasiannya masih sedikit. Hal ini tergantung pada perawatan sehari-hari yang baik oleh nelayan. Dalam kondisi di bawah normal, jaring  jangan diletakkan di bawah sinar matahari langsung agar awet, bahan jaring sintesis tidak mudah busuk, jadi tidak perlu dijemur tapi dapat disimpan dalam keadaan basah/lebab, atau jika ingin dikeringkan cukup dijemur di tempat teduh atau diangin-anginkan saja.
Untuk proteksi terhadap sinar matahari langsung jaring harus selalu dibungkus/ditutup dan letakkan di tempat yang teduh. Kecuali untuk alat tangkap yang dipancang untuk waktu yang lama secara terus menerus di bawah atau sebagian di atas permukaan air (seperti trap, box net) alat tangkap ini harus diwarnai, lebih baik dengan warna hitam, atau jika tidak boleh terkena kekuatan mekanik yang kuat (menjaga agar tidak aus atau sobek) gunakan jaring yang terbuat dari serat tahan sinar matahari yang tinggi seperti PVC.

RADIASI MATAHARI
Radiasi matahari sebagian dipantulkan oleh permukaan air dan juga diserap di dalam air. Bahkan jika air benar-benar jernih dan  bersih, pada kedalaman 1 meter hanya tersisa 47% radiasi matahari, tetapi tidak ada air yang alami benar-benar  jernih. Lebih-lebih bagian violet dan ultra-violet dari spectrum matahari, yang pada intinya menyebabkan kerusakan pada tekstil, yang paling kuat diserap di dalam air.  Di danau dengan air yang sangat jernih, dimana piring putih masih terlihat pada kedalaman 8-12 m, hanya 20% sinar ultra-violet yang tertinggal pada kedalaman 1 meter, di kedalaman 5 meter tidak ada sinar ultra-violet yang tertinggal. Oleh sebab itu pengaruh buruk sinar matahari lebih rendah di dalam air daripada di udara.


Referensi:
1. Ardidja, Supardi. 2010. Bahan Alat Penangkapan Ikan. STP Press. Jakarta

2. Klust, Gerhard. 1987. Bahan Jaring Untuk Alat Penangkap Ikan (Terjemahan oleh BPPI Semarang).  FAO

3. Fridman, A.L. 1988. Perhitungan dalam Merancang Alat Penangkap Ikan (Terjemahan oleh BPPI Semarang). FAO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar